Peluang Investasi Humbang Hasundutan



Potensi dan Peluang Investasi Sektor Pertanian

Kabupaten Humbang Hasundutan merupakan daerah yang bercorak agraris, karena itu sektor pertanian menjadi pendukung terbesar sumber perekonomian masyarakat di  Kabupaten  Humbang  Hasundutan. Hampir 90 persen penduduk Humbang Hasundutan menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian.

Sektor pertanian merupakan sektor yang paling mendominasi di Kabupaten Humbang Hasundutan. Terdapat beberapa sub sektor pertanian yang diusahakan di Humbang Hasundutan yaitu pertanian tanaman pangan, hortikultura, biofarmaka, dan perkebunan. Komoditas pertanian di Humbang Hasundutan pun beragam antara lain padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kopi, cabe, jeruk, bawang merah, karet, tanaman biofarmaka dan sebagainya

Untuk tanaman pangan komoditi unggulannya terdiri dari padi sawah dan padi ladang, jagung, kacang tanah dan umbi-umbian. Pada sub sektor tanaman pangan, komoditas padi merupakan komoditas yang  paling  banyak diusahakan pada tahun 2020 dengan luas panen 25.228,9 ha dan produksi 133.585,1 ton, dimana jika dibandingkan dengan tahun 2019 produksi padi mengalami penurunan. Potensi lahan sawah terbesar ada di 4 (empat) kecamatan yaitu Doloksanggul, Baktiraja, Pakkat dan Parlilitan. Komoditi unggulan lainnya adalah jagung, dengan luas panen sekitar  2.227,7 hektar dan jumlah produksi sebesar 13.241 ton. Saat ini Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan sedang berusaha untuk meningkatkan produksi tanaman jagung dengan mengarahkan para petani untuk memperluas lahan pertanaman jagung dan memanfaatkan lahan tidur yang belum dikelola.

Peluang  investasi  untuk  komoditas  padi  yang  terbuka  untuk  dikembangkan  di  Kabupaten  Humbang Hasundutan yaitu investasi dibidang kemitraan untuk pemasaran melalui pembuatan kemasan beras yang baik dan menarik untuk bisa masuk dan dijual di pasar modern dan investasi dibidang pengolahan limbah padi  menjadi  pupuk  organik  atau  pakan  ternak.  Untuk  komoditas  jagung  peluang  investasi  yang  dapat dikembangkan  yaitu  investasi  berupa  pembudidayaan  jagung  dan  industri  pengolahan  jagung  menjadi pakan ternak.

Selain tanaman pangan dan perkebunan, Kabupaten Humbang Hasundutan memiliki komoditi unggulan untuk tanaman hortikultura dan tanaman buah.  Komoditi  unggulan  tanaman  hortikultura  yang  dikembangkan antara lain cabe besar, kubis, tomat, bawang merah dan kentang. Cabe besar merupakan komoditas yang paling besar produksinya.

Potensi dan Peluang Investasi Sektor Perkebunan

Kabupaten Humbang Hasundutan memiliki potensi tanaman perkebunan yang dikembangkan antara lain kopi arabika, karet, kakao, kulit manis, dan kemenyan. Dari data luas  lahan dan produksi perkebunan memperlihatkan bahwa komoditas kopi arabika memiliki nilai produksi dan luas lahan terbesar bila dibandingkan dengan komoditas lainnya,  disusul dengan komoditas karet dan kemenyan. Pengembangan tanaman kopi arabika ini berada di  6 (enam)  kecamatan yaitu Kecamatan Doloksanggul, Pollung, Lintongnihuta, Paranginan, Onanganjang dan Baktiraja. Selain kopi Arabika, ada dua komoditi perkebunan yang merupakan tanaman khas di  Kabupaten Humbang Hasundutan, yaitu Kemenyan dan Andaliman. Dikatakan khas karena kedua jenis komoditi ini tidak dapat ditemui di semua daerah di Indonesia namun  dapat tumbuh dengan baik di Kabupaten Humbang Hasundutan.

Kopi Arabika merupakan salah satu produk unggulan dari sektor perkebunan di Kabupaten Humbang Hasundutan. Kabupaten Humbang Hasundutan telah ditetapkan menjadi kawasan nasional pengembangan perkebunan untuk komoditi kopi melalui SK Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor. 46/KPTS/PD300/1/2015, dan Kopi yang banyak dibudidayakan adalah kopi Specialty dengan varietas Sigarar Utang. Di pasar nasional maupun  internasional,  kopi dari Humbang Hasundutan dikenal dengan nama Kopi Arabika Sumatera Lintong. Sertifikat Indikasi Geografis untuk kopi Arabika ini sudah diterbitkan oleh Kemenkumham pada tanggal 21 Desember 2017.

Pada sub sektor perkebunan, tanaman kopi adalah komoditas dengan luas areal tanam terbesar tahun 2020 sebesar 12.309,09  ha dengan produksi 7.546,22 ton. Secara umum  rata-rata masyarakat banyak yang mengusahakan tanaman kopi ini. Potensi ketersediaan lahan di Kabupaten Humbang Hasundutan untuk pengembangan tanaman  kopi masih cukup luas di beberapa kecamatan yaitu Kecamatan Pakkat, Kecamatan Onanganjang, Kecamatan Sijamapolang, Kecamatan Doloksanggul, Kecamatan Pollung, dan Kecamatan Parlilitan.

Pemanfaatan kemenyan sudah dikenal luas di Indonesia sebagai bahan obat tradisional dan untuk upacara ritual, juga sebagai bahan baku untuk industri rokok, industri farmasi, industri parfum, dan industri batik. Di Kabupaten Humbang Hasundutan Pohon Kemenyan tumbuh dengan baik dan merupakan salah satu komoditi unggulan daerah. Getah yang dihasilkan memiliki kualitas yang sangat baik, dan Kabupaten Humbang Hasundutan merupakan daerah penghasil kemenyan terbesar di kawasan tanah Batak (Tapanuli). Getah kemenyan yang bernilai ekonomis tinggi telah diperdagangkan sejak puluhan bahkan ratusan tahun yang lalu dan telah memiliki rantai pemasaran skala nasional bahkan sampai ke luar negeri.  Di  luar  negeri  getah  kemenyan  dari  Tapanuli  lebih  diminati  karena  dibandingkan  dengan  getah kemenyan yang dihasilkan dari negara lain, misalnya Vietnam, Laos dan Thailand, getah yang dihasilkan dari Tapanuli memiliki kualitas yang lebih baik. Oleh karena itu komoditi ini selalu memiliki pangsa dan permintaan pasar yang terus meningkat.

Di  Kabupaten Humbang Hasundutan sentra produksi kemenyan ada di 7 (tujuh)  kecamatan  yaitu  : Doloksanggul, Pakkat, Onanganjang, Sijamapolang, Pollung, Parlilitan dan Tarabintang.

Peluang investasi yang dapat dikembangkan dari komoditi kemenyan di Kabupaten Humbang Hasundutan adalah industri pengolahan kemenyan menjadi bahan baku setengah jadi untuk industri farmasi, parfum dan kosmetik, serta usaha perdagangan kemenyan dengan skala besar.

Potensi dan Peluang Investasi Sektor Energi

Selain berpotensi untuk sektor pariwisata, Kabupaten Humbang Hasundutan juga memiliki kekayaan alam berupa sungai dan air terjun yang berpotensi untuk dimanfaatkan menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM). 

Sungai dan air terjun yang berpotensi untuk dikelola menjadi pembangkit tenaga listrik tersebut sebagian besar berada di Kecamatan Pakkat, Parlilitan Tarabintang, Doloksanggul, Baktiraja dan Sijamapolang.

Saat ini terdapat 5 (lima) perusahaan pembangkit listrik yang telah beroperasi di Kabupaten Humbang Hasundutan, yaitu PT. Mega Power Mandiri 10 MW di Kecamatan Parlilitan, PT. Energi Sakti Sentosa 18 MW di Kecamatan Pakkat, PT. Humbahas Bumi Energi 5 MW di Kecamatan Doloksanggul, PT. Citra Multi Energi 10 MW di Kecamatan Parlilitan, dan PT. Bakara Energy Lestari 10 MW di Kecamatan Baktiraja.

Selain itu, ada 3 (tiga) perusahaan yang sedang dalam tahap pembangunan di Kabupaten Humbang Hasundutan, yaitu PT. Charma Paluta Energi 4,6 MW di Kecamatan Pakkat , PT. Alabama Energi 10 MW di Kecamatan Tarabintang, dan PT. Aek Sibundong Energi 8 MW di Kecamatan Sijamapolang.